Archive for November 2013

10 Tips Snorkeling

Jumat, 29 November 2013
Posted by Unknown
1. Sebaiknya jangan bersnorkeling sendiri, usahakan selalu membawa teman disamping anda.
Teman disini tidak harus lebih bagus kemampuannya dibanding anda. Akan tetapi teman ini akan bisa membantu anda apabila mengalami kesulitan apapun. Minimal dia dapat memberitahukan seseorang apabila ada bahaya menimpa anda.


2. Selalu cek terlebih dahulu alat yang akan anda pakai.
Pengecekan alat sangat penting karena olah raga snorkeling bagi pemula sedikit banyak mengandung resiko. Cek apakah goggles atau masker tidak bocor, snorkelnya tidak bocor atau retak dan fin (sepatu katak) tidak robek dan masih lentur untuk digunakan.


3. Pakailah goggles/masker dengan benar
Memakai goggles atau masker dengan benar membantu agar air tidak masuk ke dalam goggles. Benar dalam hal ini adalah sudah terasa lekat dengan wajah tanpa terasa ada aliran angin yang masuk. Coba cek dengan meniup dengan hidung apakah ada aliran angin yang keluar. Pastikan juga tidak ada rambut yang nyangkut ke masker/google tersebut.


4. Pakailah snorkel anda dan bernapaslah melalui mulut sebelum masuk air.
Tidak bisa dipungkiri bahwa kegiatan bernapas memakai alat snorkel walaupun kelihatannya mudah, tetapi sering ditemui beberapa orang yang mengalami kesulitan melakukannya.


5. Basuh masker dengan sabun atau Ludah
Sebelum benar2 masuk ke air, basuhlah masker anda dengan sabun atau Ludah anda. Kemudian bersihkan dengan air. Ini berguna agar masker tersebut tidak berembun ketika digunakan.


6. Pakai Fin secara benar
Pemakain fin secara benar membantu agar fin tidak terlepas ketika digunakan. Pakai juga yang sesuai dengan ukuran kaki anda, jangan sampai kebesaran atau kekecilan.


7. Bawalah alat komunikasi (peluit)
Ini sangat berguna apabila anda tertinggal dari rombongan atau terpisah dari rombongan. Apabila dalam keadaan mendesak, hampir tidak mungkin teriakan anda terdengar oleh kawan lain dikarenakan jarak yang jauh dan kecepatan angin. peluit sangat membantu untuk anda.


8. Pastikan snorkel diatas air ketika snorkeling
Ketika snorkeling apapun yang terjadi pastikan lubang snorkel diatas air. Snorkel berfungsi sebagai aliran udara pernapasan anda. Apabila sampai masuk ke air bisa-bisa anda menghisap air tersebut.


9. perhatikan gelombang
perhatikan arah dan besarnya gelombang. Apabilang gelombang semakin membesar dan menurut anda sudah tidak layak untuk snorkeling. Jangan ditunda lagi segera berhenti snorkeling.


10. Jangan panik
ketika snorkeling usahakan sesantai mungkin. Jangan takut, jangan panik dan jangan mengambil keputusan tergesa-gesa. Nikmati saja keindahan alam yang Tuhan ciptakan untuk anda. Selamat snorkeling
Olahraga Snorkelling, Esktrem Namun Aman
Snorkelling merupakan salah satu cara untuk menikmati keindahan bawah laut secara langsung. Kegiatan ini cukup mudah dan dapat dilakukan oleh siapa pun. Anda hanya perlu rileks dan merasa nyaman ketika berada dalam air.
    Teknik dasar snorkelling meliputi ketrampilan alat dan ketrampilan keselamatan. Ketrampilan alat di mana Anda harus menguasai penggunaan alat dalam air. Sedangkan ketrampilan keselamatan berarti nantinya Anda harus mampu menangani hal-hal yang mungkin terjadi saat snorkelling, misalnya kram.
    Sebelum memulai aktivitas snorkelling di laut, ada baiknya untuk berlatih di kolam renang atau pantai untuk menguasai alat. Latihan biasanya tidak dibutuhkan waktu yang lama, ketika Anda sudah merasa nyaman dengan peralatan maka diperbolehkan snorkelling di laut.
    Peralatan yang dibutuhkan untuk bersnorkelling bisa Anda sewa atau membeli sendiri, tergantung seberapa sering Anda melakukan aktivitas ini. Dan berikut beberapa peralatan snorkelling yang Anda butuhkan:
  • Masker. Pastikan masket terpasang erat di wajah sehingga tidak kemasukan air. Lakukan pengetesan dengan cara menempelkan masker di wajah dan tarik napas. Jika masker tetap menempel di wajah tanpa perlu diikat maka masker sudah pas dan erat. Kaca masker harus berjenistempered glass sehingga jika pecah hanya akan membentuk retakan.
  • Snorkel. Panjang snorkel umumnya sekitar 35 cm dan lebih baik memilih dengan valve sehingga mudah mengeluarkan air yang masuk dalam snorkel.
  • Fins atau kaki katak. Kenyamanan harus menjadi nomer satu ketika Anda memilih fins. Fins terbagi menjadi dua jenis, full loot dan open heels. Jika memilih open heels maka Anda harus memakaibooties atau reef shoes.
  • Pakaian. Anda bisa menggunakan wet suit atau skin suit tergantung suhu air. Anda juga bisa menggenakan legging dan kaus lengan panjang karena yang terpenting pakaian harus menutup seluruh tubuh agar tidak mengalami sengatan sinar matahari.
Berikut ini beberapa tips bersnorkelling yang perlu Anda perhatikan :
  • Bernapas melalui hidung seperti biasanya dan hindari dahulu memelihara kumis. Jika Anda memiliki kumis, bisa menggunakan pelembab sebagi penggumpal kumis agar tidak terjadi kebocoran pada selang sehingga air laut ikut tersedot.
  • Ketika berada di dalam air, cobalah untuk menengok ke atas untuk memantau keadaan di luar air. Hal ini untuk menghindari kedatangan perahu lain yang mungkin saja sedang berada di dekat Anda.
  • Perhatikan suhu air, gelombang, arus, dan visibilitas ketika hendak bersnorkelling.
  • Konsultasikan dengan dokter jika Anda memiliki masalah kesehatan dan ingin bersnorkelling.
Jika Anda pemula pastikan meminta guide untuk menemani. Perhatikan aturan-aturan yang diterapkan di aera snorkelling, misalnya dilarang menyentuh benda laut karena mungkin beracun. Olahraga snorkellingdapat dikatakan tidak memiliki resiko berbahaya selama Anda benar-benar mematuhi peraturan yang berlaku.

Olahraga arung jeram sendiri populer di Indonesia sejak tahun 90-an. Sebelumnya lebih banyak dilakukan pencinta alam sehingga menampilkan kesan bahwa arung jeram hanya bisa dilakukan oleh orang yang sudah ahli dan berpengalaman. Sekarang semua bisa menikmatinya, karena pada dasarnya olahraga arung jeram bisa dilakukan siapa saja, tentunya dengan persyaratan tertentu untuk menjaga keselamatan.

Kegiatan Arung jeram sangat menggairahkan, mengasyikkan, sedikit liar, tetapi sangat memuaskan. Seperti kegiatan petualangan lainnya, arung jeram tetap memiliki resiko dan bahaya. Namun resiko tersebut justru menambah semangat dan menjadi pengalaman yang sangat memuaskan. Perlu Anda ketahui bahwa seorang pemandu arung jeram (skipper) atau kadang disebut capten sangat berpengalaman untuk meminimalisasi resiko dan bahaya. Saat beratraksi maka Anda akan selalu mengenakan pelampung (life jacket) dengan daya apung tinggi. Pelampung ini akan tetap menjaga Anda berada di atas permukaan air, bahkan pada saat anda terlempar dari perahu dan tercebur ke sungai. Perahu karet yang dipakai adalah jenis inflatable raft yang memang diperuntukkan untuk melewati jeram dengan aman karena berisi udara yang dapat meredam benturan antara badan perahu dengan bebatuan jeram.
Ketika melintasi jeram, berteriaklah dengan keras sepuasnya karena itu adalah sah sah saja, hal ini juga mungkin paling tepat untuk melepaskan diri dari semua masalah yang membebani pikiran Anda. Adrenalin Anda pun akan dipacu berpadu dengan kekaguman akan keindahan alam
Apabila Anda tidak bisa berenang maka tidak perlu khawatir. Karena banyak orang yang tidak dapat berenang justru mengikuti kegiatan arung jeram dan mereka sangat menikmatinya. Penting diketahui bahwa Anda tidak panik saat terlempar dari perahu dan tercebur ke sungai.
Temukan Info lebih lengkap mengenai arung jeram
Downhill merupaka sebuah kegiatan yang dilakukan dari tempat yang memiliki ketinggian tertentu dengan cara bersepeda dan menurun kebawah. Banyak berbagai macam rintangan ditemui jika anda menggeluti aktivitas olahraga yang termasuk ekstrem ini. Untuk para penggila olahraga ekstream, Downhill lah olahrga yang tepat untuk memuaskan hasrat bagi para penikmat adrenalin. Adrenalin adalah sebuah hormon yang memicu reaksi terhadap tekanan dan kecepatan gerak tubuh kita. Tidak hanya gerak, hormon ini pun memicu reaksi terhadap efek lingkungan seperti suara derau tinggi atau cahayayang terang. Reaksi yang kita sering rasakan adalah frekuensi detak jantung meningkat, keringat dingin dan keterkejutan. Oleh karena itu banyak manusia yang sebagian besar memiliki hobi memacu adrenalin nya sendiri dengan berbagai macam cara. Untuk sebagian orang memilih kegiatan memacu adrenalinnya sendiri dengan cara bersepeda Downhill yang menuruni sebuah bukit dengan kecepatan semaksimal mungkin yang curam dan banyak sekali rintangan nya.
Jelas hal ini dapat cepat memicu adrenalin seseorang yang melakukannya, karena kecepatan dan ketinggianlah salah satu hal yang dapat memicunya adrenalin seseorang muncul dengan cepat. Untuk sebagian orang hal-hal ini termasuk hal yang dapat mencelakakan dirinya sendiri, bagaimana tidak, menuruni bukit curam dengan sepeda ditambah dengan kecepatan. Jelas dapat dengan mudah sekali menimbulkan cidera apa bila terjatuh pada saat melakukan hal tersebut. Oleh karena itu yang di utamakan dalam olahraga ini adalah keselamatan sang pelakunya.
Cidera, kata-kata cidera tak terlepas bagi para penikmat pemacu adrenaline, khususnya Downhill. Bagi para penikmat Downhill tentunya pernah mengalami cidera baik itu cidera ringan atau pun cidera parah. Banyak hal-hal yang mengakibatkan cidera dalam dunia olahraga. Olahraga biasa saja sering kita jumpai orang yang mengalami cidera, apalagi olahraga ekstrem seperti Downhill ini jelas tak luput dari kecelakaan yang di alami si pengendara.
Biasanya para pengendara mengalamai terkilir di tangan ataupun kakinya akibat terjatuh dari bukit yang curam ditambah dengan kecepatan itu sendiri. ‘’Saya pernah mengalami retak di lengan saya karena pada saat itu saya ingin melompati sebuah rintangan yang panjang nya 4 meter dan tingginya 5 meter’’ ujar Reza pembalap lokal yang sering melanglang buana di olahraga balap sepeda Downhil.
Safety First atau keselamatan yang nomer satu sangat lah diterapkan dalam olahraga Downhill ini, karena apabila kita tidak memikirkan keselamatan fatal akibatnya untuk diri kita sendiri. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga keselamatan di olahraga Downhill yaitu:
  • Pertama sebelum kita berpacu dengan sepeda, kita harus menggunakan helm full face khusus Downhill, ini berguna untuk melindungi kepala kita dari benturan ketika kita terjatuh.

  • Kedua kita harus memakai Leat Brace atau pelindung leher, ini sangat penting untuk melindungi leher sang pengendara apabila terjatuh tidak menyebabkan terkilirnya di daerah leher.

  • Ketiga sang pengendara harus menggunakan Elbow Pad dan Knee Pad, atau yang biasa disebut juga dengan pelindung kedua lutut dan kedua siku tangan kita. Ini berfungsi untuk melindungi kedua sikut dan lutut apabila pada saat terjatuh tidak mengalami luka.

  • Keempat sang pengendara harus memakai Googles atau kacamata khusus yang dipasangkan pada helm. Googles ini berfungsi untuk melindungi mata kita dari debu atau ranting-ranting pepohonan yang apabila terkena mata akan sangat amat mengganggu.

  • Kelima yang harus digunakan adalah Gloves atau sarung tangan yang berguna untuk melindungi telapak tangan kita dari goresan batu apabila kita terjatuh. Dan yang terkhir adalah Shoes atau sepatu,ini ada 2 jenis sepatu yang dipergunakan untuk Downhill, ada yang jenis Cleat dan Flat. Berguna sekali untuk melindungi pergelangan kaki para pengendara.  Semua itu adalah hal-hal yang sangat amat penting yang perlu kita perhatikan dalam melakukan olahraga sepeda Downhill. Karena keselamtan lah hal yang terpenting dalam kita melakukan sebuah olahraga yang memacu adrenalin.
Dari segi kesehatan jelas olahraga adalah suatu aktivitas dimana kita ingin mendaptkan kondisi tubuh yang prima. Setiap orang melakukan olahraga pastilah mencari sesuatu, entah itu untuk mendaptkan kesehatan dan juga untuk menjaga kondisi tubuh kita. Apakah dengan olaharga yang sering memacu adrenalin akan membuat kita semakin sehat atau bahkan semakin tidak membaik. Olahraga ekstrem bukan hanya bisa memacu adrenalin, namun bisa memberikan manfaat bagi kesehatan yang tidak sedikit. Saat sedang stres berat misalnya, melakukan olahraga ekstrem bisa menjadi solusinya. Ada beberapa karakteristik umum yang membedakan olahraga ekstrem dengan olahraga lain pada umumnya. Meskipun tidak eksklusif untuk anak muda, namun olahraga ekstrem cenderung dilakukan oleh mereka yang berusia 15 sampai 45 tahun. Ciri khas lainnya adalah olahraga ekstrem tidak dipraktikkan dalam kegiatan olahraga di sekolah, serta cenderung dilakukan individual daripada berkelompok.
Mereka yang melakukan olahraga ekstrem biasanya mendapatkan bimbingan khusus terlebih dahulu dari para ahli yang telah berpengalaman sebelum melakukannya. Olahraga ekstrem juga memiliki kekhususan tersendiri. Apabila olahraga lainnya mengedepankan persaingan dengan kompetitor, maka olahraga ekstrem berfokus pada menaklukkan rasa takut diri sendiri dan bagaimana kita bisa menghadapi tantangan alam. Variabel-variabel lingkungan yang tidak bisa ditebak, seperti cuaca dan medan yang terkait termasuk ketinggian, angin, air, salju dan dataran ekstrem, menjadi bagian dari tantangan yang harus bisa ditaklukkan para penikmat olahraga ekstrem.

Olahraga sepeda gunung dimulai pada 1970-an di California, Amerika Serikat. Gunung Tamalpais, lebih dikenal dengan Mt. Tam secara luas dianggap sebagai tempat asal olahraga sepeda gunung. Tokoh-tokoh yang dikenal sebagai pendiri olahraga sepeda gunung antara lain Joe Breeze, Gary Fisher, Charlie Cunningham, Keith Bontrager dan Tom Ritchey yang mengalihkan sepeda jenis penjelajah dan sepeda berban balon menjadi mesin bertenaga manusia yang mampu melewati berbagai kondisi jalan. Penemu olahraga sepeda gunung adalah pesepeda downhill murni. Mereka mengangkut sepeda ke atas gunung dengan truk dan berpacu menuruni bukit (downhill). Mereka menggunakan rem coaster dalam rangka mengurangi kecepatan di turunan. Namun, rem jenis ini menjadi panas selama jalur menurun sehingga mereka harus melumuri kembali dengan pelumas sebelum jalur turunan berikutnya. Mekanisme rem ini kemudian digantikan dengan rem cantilever yang lebih ringan dan kuat. Pada saat yang sama, para pesepeda merasa mereka perlu mendaki bukit atau gunung untuk menikmati berkendara di tanjakan, maka lahirlah sepeda dengan multi-speed dilengkapi persneling dan gigi sebagai bantuan mendaki bukit dan gunung bagi pesepeda.

Banyak yang berubah setelah 1970-an. Popularitas berkembang dan banyak perusahaan mengambil langkah untuk menyatakan perhatian. Sekarang, komponen khusus untuk sepeda gunung telah dikembangkan untuk performa sepeda gunung yang lebih baik. Seseorang bisa menggunakan sepeda suspensi penuh dengan cakram rem lebih murah dibanding road bike berkaliber sama. Meningkatnya jumlah pembalap profesional membantu perkembangan teknologi sepeda gunung. Seiring meningkatnya level kompetisi, level performa sepeda gunung juga meningkat, memastikan pesepeda level amatir mengendarai sepeda berteknologi siap lomba dengan harga terjangkau.

Selama awal 1990-an, para juara seperti John Tomac dan Ned Overend mendominasi ajang lomba sepeda gunung. Di tahun 1996, event sepeda gunung pertama Atlanta Olympic diselenggarakan. Juaranya adalah Bart Jan Brentjens dari Belanda. Pada 1995, game ekstrim pertama diselenggarakan di berbagai kota di Amerika. Salah satunya adalah ajang Downhill Mountain Biking. Di 1997, Winter X-Games lahir, tentu dengan lomba sepeda gunung juga.

Dibanding kegiatan luar ruang lainnya, olahraga dan rekreasi sepeda gunung tergolong baru. Sejak 1970-an, banyak aspek sepeda gunung dikembangkan dan diperbaiki orang seiring ditemukannya berbagai gaya mengendarai sepeda gunung mereka. Sebagai tambahan, ratusan jenis dan macam peralatan dan perlengkapan tersedia di pasaran untuk memenuhi kebutuhan ribuan peminat. Evolusi tak terhindarkan ini memantapkan jalan para pesepeda gunung untuk menikmati olahraga sepeda gunung secara lebih baik dan bagi  banyak orang untuk mencoba olahraga menakjubkan ini.

SEJARAH JUDO

Posted by Unknown

Judo mulai dikenal di Indonesia sejak tahun 1942 ketika tentara Jepang mulai menduduki Indonesia. Pada hari-hari tertentu tentara Jepang berlatih Judo di lingkungan asramanya, lama kelamaan tentara Jepang bergaul dan bersahabat dengan orang-orang lingkungan asrama tentara Jepang, maka orang Indonesia yang menjadi sahabat dekat tentara Jepang ikut berlatih Judo dan dipilih betul-betul sangat selektif dengan tujuan jangan sampai membahayakan keberadaan tentara Jepang di Indonesia pada waktu itu.
Pada tahun 1949 berdiri perkumpulan Judo pertama di Jakarta bernama “Jigoro Kano Kwai” yang di pimpin oleh J.D. Schilder (orang Belanda). Perkumpulan tersebut berlatih di gedung YMCA, jalan Nusantara, Jakarta. Anggota perkumpulan Judo tersebut terdiri dari berbagai lapisan antara lain Pelajar, Mahasiswa, Umum, ABRI, anak-anak, orang dewasa, pria dan wanita. Selain belajar Judo mereka juga belajar Jiujitsu (salah satu jenis beladiri Jepang) yang merupakan induk dari olahraga Judo. Pada waktu itu perkumpulan-perkumpulan Judo yang masih berdiri sendiri-sendiri atau belum ada organisasi yang lebih besar yang menaunginya.
Pada tanggal 20 Mei 1955, didirikan perkumpulan Judo yang diberi nama “Judo Institute Bandung” (JIB) oleh Letkol Abbas Soeriadinata, Mayor Uluk Wartadireja, Letkol D. Pudarto, Pouw Tek Siang, dengan pelatih Tok Supriadi (orang Jepang).
Pada tanggal 25 Desember 1955 dibentuk organisasi Judo Indonesia yang diberi nama Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) sebagai organisasi Judo tertinggi di Indonesia, yang mengatur dan mengelola kegiatan Judo secara Nasional maupun Internasional. Pada tahun itu juga PJSI telah diakui oleh Komite Olympiade Indonesia sebagai Top Organisasi Judo di Indonesia. Pada tahun yang sama Indonesia secara resmi mendaftar dan diterima sebagai anggota International Judo Federation (IJF) yang menjadi organisasi Judo tertinggi di dunia.
Tahun 1957, Judo untuk pertama kalinya diikut sertakan dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) IV di Makasar, Sulawesi Selatan sebagai salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan. Tahun 1958 – 1959, ketua Komisi Tekhnik Persatuan Judo Indonesia Djakarta (PJID) yaitu Dachjan Elias, Dan IV berangkat ke negara Jepang untuk memperdalam pengetahuan olehraga Judo. Sekembalinya dari Jepang ia segera mengamil langkah-langkah untuk menggiatkan organisasi, sehingga dalam waktu satu tahun terbukti organisasi PJID lebih dikenal oleh masyarakat Judo termasuk di daerah-daerah di luar Jakarta.
Tahun 1960, PJSI akhirnya melakukan pendekatan kepada PJID untuk berfusi menjadi satu organisasi. PJID menyambut dengan tangan terbuka ajakan PJSI karena hal itu yang ditunggu-tunggu dan telah menjadi cita-cita dari PJID sejak awal didirikannya. Dalam Kongres ke II tanggal 20 Desember 1960 di Bandung, dibentuklah satu PJSI baru yang merupakan gabungan dari PJSI lama dan PJID dengan susunan pengurus bangsa Indonesia didalamnya. Setalah bergabung maka hanya ada satu organisasi saja yaitu PJSI dengan kemajuan-kemajuan yang pesat.
Tahun 1961, pada Pekan Olahraga Nasional (PON) ke V di Bandung diikuti oleh pejudo-pejudo pilihan dari berbagai macam daerah yang tadinya tidak pernah ada kesempatan untuk ikut bertanding. Jago baru muncul dan bibit penuh bakat nampak mengesankan, sebagai juara I pada waktu itu adalah Soedjono yang mewakili dari daerah Riau.
Tahun 1962, dalam Asian Games IV di Jakarta Judo tidak termasuk olahraga yang dipertandingkan tetapi bersifat demonstrasi. Perhatian masyarakat terhadap Judo waktu itu sangat besar. Indonesia berhasil menduduki tempat kedua dalam beregu setelah jepang sebagai negara asal dari olahraga beladiri ini. Tahun 1964, Pejudo Indonesia turut serta dalam persiapan Olympiade 1964 di Tokyo, Jepang. Tahun 1966, Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) mengadakan Kongresnya di Jakarta. Pada tahun ini juga Pejudo Indonesia ikut serta dalam GANEPO ASIAN ke I di Kamboja yang hasilnya sebagai berikut :
1. Anton Darmadja Juara III kelas bulu
2. Fanny Setiawan Atmadja Juara III kelas ringan
3. Tony Atmadjaja Juara III kelas menengah
4. Pieter Rusdhan Tandjono Juara III kelas berat
Tahun 1967, Indonesia ikut dalam Kejuaraan Judo Se-Asia di Manila, Philipina, dipimpin oleh Dachjan Elias. Hasilnya antara lain :
1. Tony Atmadjaja Juara III kelas menengah
2. Paulus Prananto Juara III kelas berat.
Pada tahun 1967 juga pejudo Indonesia ikut serta dalam Universiade di Tokyo, Jepang dimana Indonesia berhasil memperoleh medali perunggu yang merupakan satu-satunya medali bagi kontingen Indonesia yang direbut oleh Tony Admadjaja dalam kelas bebas.
Tahun 1968, PJSI yang berkembang dengan baik serta mendapat dukungan positif, dan bersama daerah-daerah/Komda-Komda mengadakan Kongres ke IV, bersamaan dengan diadakan kejuaraan Nasional. Pada bulan Oktober 1968, Indonesia sebagai anggota Judo Federation Of Asia diundang untuk hadir dalam Kongres JFA ke II di Tokyo, Jepang.
Tahun 1969, pada bulan Agustus/September diadakam Pekan Olahraga Nasional (PON) ke VII di Surabaya, cabang olahraga Judo dipertandingkan.
Tahun 1970, pada bulan Mei, Indonesia menghadiri Kongres ke IV, Judo Federation Of Asia yang sekarang menjadi Judo Union Of Asia (JUA). Pada saat itu juga diadakan kejuaraan Judo se Asia ke II, bertempat di Taipeh, Taiwan. Dalam pertandingan Judo perorangan, Indonesia berhasil merebut mendali perunggu pada kelas ringan dipersembahkan oleh pejudo Johannes Hardjasa. Sedangkan dalam beregu Indonesia berhasil merebut Juara III.
Tahun 1971, Indonesia mengikuti kejuaraan dunia di Ludwighafen, Jerman Barat dan mengikuti Kongres International Judo Federation (IJF). Dalam kejuaraan dunia Indonesia diwakili oleh empat pejudo yaitu : 1. Tony Atmadjaja kelas ringan dan kelas berat, 2. Fanny Atmadjaja kelas menengah, 3. Hendri Atmadjaja kelas menengah, 4. Iswandi Setiawan kelas ringan. Indonesia termasuk dalam “16 Besar” untuk kelas ringan, yaitu urutan ke 12.
Tahun 1972, bulan Agustus/September, PJSI mengikuti Kongres IJF di Muenchen, Jerman Barat. Utusan Indonesia adalah ketua harian PJSI yaitu Soedjono. Tahun 1973, diselenggarakan PON ke VIII di Jakarta dari tanggal 4-15 Agustu. Judo termasuk cabang olahraga yang dipertandingkan dalam PON sampai sekarang.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa olahraga Judo di Indonesia sudah lama dikenal dan digemari oleh masyarakat. Perkembangan Judo di Indonesia cukup pesat baik dari segi organisasi dan prestasi para pejudo sudah dapat di banggakan dan sudah dapat berbicara di tingkat Internasional sejak tahun 1960-an sampai sekarang.
PJSI terus menerus mengikuti kegiatan Judo baik di tingkat Asia Tenggara, Asia, maupun tingkat Dunia seperti Olympiade. Sukses yang paling banyak diraih pejudo Indonesia adalah dalam Sea Games, beberapa kali para pejudo Indonesia merebut medali emas terbanyak Sea Games. Para pejudo Indonesia yang pernah mencatat prestasi yang baik di arena pertandingan Internasional setelah para pendahulunya yang disebutkan diatas, antara lain : Ferry Pantaow, Anton Hartono, Yono Budiono, Raymond Rochili, Haryanto Chandra, Djumantoro, Elly Amalia, Eni, Fenni Pantouw, Ida Irianti Kandi, Bambang Prakasa dan lain-lain. Pejudo Indonesia yang menonjol prestasinya tahun 1990-an sampai sekarang antara lain : Krisna Bayu, Dwi, Pieter, Wayan, Maya, Aprilia, Syanti, Tati, Ira Mayasari dan lain-lain. Organisasi PJSI digarap dengan cermat oleh Kwartet H. Muchdi, Dachjan Elias, Soedjono dan Hamidin RH. Pimpinan tertinggi atau ketua umum pernah di jabat oleh H. Muchdi, LetJen TNI Wismoyo Arismunandar, Mayjen TNI Hendro Priyono dan sejak tahun 2003 sampai sekarang dijabat oleh Ir. MP Simatupang.
Tahun 1970, dalam masa kepemimpinan Ir. Soehoed yang waktu itu menjabat Menteri Perindustrian, mulai dilakukan TC jangka panjang untuk pejudo-pejudo muda potensial dan di bangun pusat pelatihan Judo Nasional di Ciloto, termasuk Hotel Lembah Pinus, sekaligus sebagai cabang olahraga pertama di Indonesia yang memiliki fasilitas latihan sendiri yang terbaik saat itu.
Tahun 1990-an, pada masa kepemimpinan Letjen TNI Wismoyo Arismunandar, yang waktu itu menjabat Kastaf TNI AD, tempat para pejudo Indonesia ditempa di Ciloto diperluas lagi dengan membangun Padepokan Judo Indonesia (PJI). Pada waktu itu prestasi Judo Indonesia khususnya di Asia Tenggara (Sea Games) selalu berhasil merebut medali emas terbanyak dan olahraga Judo semakin banyak diminati masyarakat di Indonesia. (from: http://www.judo-ind.com)

PENGERTIAN JUDO
Pengertian Judo Judo terdiri dari dua suku kata, yaitu JU dan DO. JU berarti halus atau lembut, sedangkan DO adalah cara atau jalan. Jadi arti kata Judo adalah “cara yang halus atau jalan yang lembut”, sedangkan jujitsu adalah “teknik yang halus”.
Sebagai salah satu cabang olah raga, Judo dibatasi oleh berbagai peraturan yang terdiri dari :
  • Bantingan : dimana kaki seorang peserta terangkat (diangkat) dari matras dan tubuhnya dibanting dengan punggung yang jatuh menyentuh matras terlebih dahulu karena dibanting lawannya.
  • Dekapan : dimana salah seorang peserta telah kehilangan control dalam dekapan lawan diatas matras.
  • Mengunci lengan : tekanan yang diberikan pada siku atau pundak seorang peserta oleh peserta lain dalam usaha membuatnya menyerah.
  • Tanda menyerah dinyatakan dengan tepukan pada matras atau badan lawan dengan tangan atau kaki. Bila tangan atau kaki terkunci sehingga tidak bisa bergerak, tanda menyerah bisa dlakukan dengan teriakan..
  • Cekikan : membatasi mengalirnya hawa kedalam kerongkongan dan membatasi mengalirnya darah kekepala – adalah tanda bahaya untuk segera menyerah. Penundaan memberikan tanda menyerah pada cekikan ini dapan menyebabkan hilangnya kesadaran atau pingsan untuk semnetara waktu.
Syarat mutlak penguasaan suatu teknik Judo dengan cara melakukan latihan fisik. Namun kunci pokok adalah “peningkatan penguasaan diri dengan penuh kesabaran untuk mengatasi rasa sakit dan kekalahan” yang sudah menjadi system nilai masyarakat Jepang. Latihan Judo memadukan potensi jiwa dan raga yang harus seimbang.
Disarikan dari buku “Dasar-dasar JUDO” dan “Beladiri JUDO”
Teknik Judo
Pembagian Teknik Judo Secara garis besar, teknik dalam olah raga beladiri Judo dibagi atas tiga bagian besar. Masing-masing bagian ini kemudian dipecah lagi dalam bagian-bagian yang lebih kecil. Ketiga bagian teknik utama tersebut yaitu :
  1. Nange Waza ( Teknik Melempar ), terdiri atas 2 bagian ; Tachi Waza, yaitu teknik melempar sambil berdiri. Sutemi Waza, yaitu teknik melempar sambil menjatuhkan diri.
  2. Katame Waza ( Teknik Permainan Bawah ), terdiri atas 3 bagian ; Osekomi Waza, yaitu teknik kuncian Shime Waza, teknik cekikan Kansetsu Waza, teknik patahan sendi
  3. Atemi Waza ( Teknik memukul atau menendang ), terdiri 2 bagian ; Ude Ate, yaitu menyerang dengan tangan Ashi Ate, yaitu menyerang kaki
• SEJARAH PANJAT TEBING DUNIA
- 1910 Kegiatan panjat tebing mulai dikenal pertama kali di kawasan Eropa, tepatnya di pegunungan Alpen, sebelum PD I di Austria., Teknik pemanjatan tebing dengan menggunakan tali baru dikenal pada tahun 1920. Tahun 1930 adalah tahun keemasan pemanjatan di kawasan Alpen. Mulai daritebing kecil, menengah hingga puncak -puncak tertinggi. Klimaksnya pada saat PD II meletus. PD menyebabkan frekuensi pemanjatan menurun, akan tetapi setelah PD berakhir membawa pengaruh pesat pada penciptaan dan pengadaan peralatan panjat tebing yang semakin mudah didapatkan.
- 1970 Panjat Tebing , ketika para pemanjat Amerika mengembangkan teknik-teknik baru di kawasan Yosemite.
Teknik-teknik ini sampai saat ini masih digunakan dalam pemanjatan tebing-tebing besar. Rata – rata yang mendomisili pengembangan dunia olahraga ini adalah pemanjat Amerika dan Inggris yang kemudian menggunakan sistem dan teknik yang sama, yang sebelumnya terkotak kotak menurut negaranya masing masing. Selain itu juga turut berperan dalam pengembangan kegiatan ini adalah negara Perancis yang menawarkan teknik pemanjatan yang mengarah pada olahraga murni.
- 1980 perkembangan panjat tebing semakin meluas mulai dari Eropa, Amerika hingga Asia. Sehingga membuatnya terlepas dari induknya (mendaki gunung) dan membentuk wujudnya sendiri yaitu olah raga panjat tebing.
• SEJARAH PANJAT TEBING INDONESIA
- 1960 Di Indonesia panjat tebing dikenal sejak tahun 60`an dimana berdiri beberapa perkumpulan/kelompok Pecinta Alam Universitas Indonesia dan Wanadri yang mempunyai akar kegiatan mendaki gunung.
- 1975 kegiatan panjat tebing secara utuh dan tersendiri .
Waktu itu beberapa orang yang sekarang dikenal sebagai tonggak kebangkitan Panjat Tebing Indonesia antara lain Harry Suliztiarto, Agus Resmonohadi, Heri Hermanu dan Deddy Hikmat mulai latihan di tebing Citatah, Jawa Barat.
- 1988 kantor Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga bekerjasama dengan Pusat Kebudayaan Perancis (CCF) mengundang 3pemanjat profesional Perancis yaitu; Patrick Bernhault, Jean Baptise Tribout dan Corrine Lebrune serta seorang instruktur Teknis Panjat Tebing Jean Harau yang kemudian memunculkan inspirasi untuk mendirikan FGTI
- 1989FEDERASI PANJAT TEBING GUNUNGINDONESIA (FPTGI) dan melalui ikrar yang dikeluarkan oleh sekitar40`an orang dari perkumpulan PA yang ada di Jakarta, Bandung, Padang, Medan, Semarang, Yogyakarta, Surabaya dan Ujung Pandang di Tugu Monas tanggal 21 April 1988.
- 1992FPTGI kemudian berubah nama hanya menjadi Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) dan FPTI diakui menjadi anggota Union Internationale des Assosiations d`Alpinisme (UIAA) yang mewadahi organisasi panjat tebing dan gunung internasional. UIIA merupakan organisasi olahraga dunia yangbertaggung jawab pada semua kegiatan olahraga dunia termasuk Olimpiade.
- 1994 secara resmi FPTI diakui sebagai induk olahraga panjat tebing oleh KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia)
- 1996 Sejak itu Olahraga Panjat Tebing diikutkan dalam PON

Sejarah Pendakian Gunung dan Panjat Tebing di Indonesia1492
Sekelompok orang Perancis di bawah pimpinan Anthoine de Ville mencoba memanjat tebing Mont Aiguille (2097 m), dikawasan Vercors Massif. Tak jelas benar tujuan mereka, tetapi yang jelas, sampai beberapa dekade kemudian, orang-orang yang naik turun tebing-tebing batu di Pegunungan Alpen adalah para pemburu chamois, sejenis kambing gunung. Jadi mereka memanjat karena dipaksa oleh mata pencaharian, kurang lebih mirip para pengunduh sarang burung walet gua di tebing-tebing Kalimantan Timur atau Karang Bolong, Jawa Tengah.

1623
Yan Carstensz adalah orang Eropa pertama yang melihat “….. pegunungan yang sangat tinggi, di beberapa tempat tertutup salju !” di pedalaman Irian. Salju itu sangat dekat ke khatulistiwa. Laporannya tak dipercaya di Eropa, padahal belum lama berselang diberitakan ada juga salju di Pegunungan Andes dekat khatulistiwa.

1624
Masih berkaitan dengan pekerjaan juga, pastor-pastor Jesuit merupakan orang-orang Eropa pertama yang melintasi Pegunungan Himalaya, tepatnya Mana Pass (pass = pelana/punggungan yang terentang antara dua puncak), dan Garhwal di India ke kawasan Tibet.

1760
Profesor de Saussure agaknya begitu jatuh cinta pada Mont Blanc di perbatasan Perancis-Italia, sehingga dia menawarkan hadiah besar bagi siapa saja yang dapat menemukan lintasan ke puncaknya, untuk penyelidikan ilmiah yang diimpikannya. Sayang tak ada yang tertarik, terutama karena keder terhadap naga-naga yang konon mbaurekso di puncak gunung tertinggi di Eropa Barat itu.

1786
Setelah beberapa percobaan gagal, Puncak Mont Blanc (4807 m) digapai manusia. Mereka adalah Dr.Michel-Gabriel Paccard dan seorang pandu gunung, Jacques Balmat. Puncak tertinggi di Alpen yang didaki sebelumnya adalah Lysjoch (4153 m), tahun 1778.

1830
Alexander Gardiner melintasi Pelana Karakoram dari Sinkiang di Cina ke wilayah Kashmir di India.

1852
Ahli-ahli ukur tanah di India berhasil menentukan ketinggian Puncak XV, 8840 meter. Berarti puncak tertinggi di dunia, mengalahkan Puncak VIII (Kangchenjunga, 8598 m) yang sebelumnya dianggap paling tinggi. Puncak XV itu lalu diberi nama Everest (padahal aslinya orang Nepal menyebutnya Sagarmatha, atau Chomolungma kata orang Tibet). Belakangan ketinggiannya dikoreksi, 8888 meter, lalu dikoreksi lagi menjadi 8848 meter, sampai sekarang.

1854
Batu pertama Zaman Keemasan dunia pendakian di Alpen, diletakkan oleh Alfred Wills dalam pendakiannya ke Puncak Wetterhom (3708 m), cikal bakal pendakian gunung sebagai olah raga.

1857
Alpine Club yang pertama berdiri, di Inggris.

1858
Ketinggian K2 (singkatan Karakoram nomer 2) terukur, 8610 meter, menggeser lagi kedudukan Kangchenjunga menjadi juara tiga.

1865
Dinding selatan Mont Blanc dipanjat untuk pertama kali lewat lintasan Old Brenva, menandai lahirnya panjat es (ice climbing). Sementara itu di Alpen bagian tengah, Edward Whymper dan enam rekannya berhasil menggapai Puncak Matterhorn (4474 m)di Swiss. Tetapi 4 anggota tim, yang saling terikat dalam satu tali, tewas dalam perjalanan turun, ketika salah seorang terpeleset jatuh dan menyeret yang lain. Musibah ini mengakhiri 11 tahun Zaman Keemasan. Tak urung lebih dari 180 puncak besar telah didaki dalam masa itu, sedikitnya satu kali, dan lebih dari setengahnya oleh orang-orang Inggris.

1874
WA Coolidge mendaki Puncak Jungfrau dan Wetterhorn di musim dingin, sehingga digelari Bapak Winter Climbing. Pada tahun 1870-an ini muncul trend baru, pendakian tanpa pemandu, yang segera menjadi ukuran kebanggaan di antara pendaki.

1878
Regu yang dipimpin Clinton Dent berhasil memanjat Aiguille du Dru di Perancis, memicu trend baru lagi, yaitu pemanjatan tebing-tebing yang tak seberapa tinggi namun curam dan sulit.

1883
WW Graham menjadi orang Eropa pertama yang mengunjungi Pegunungan Himalaya dengan tujuan mendaki gunung sebagai olahraga dan petualangan. Dia mendaki beberapa puncak rendah di kawasan Nanda Devi dan Sikkim India, bahkan konon berhasil mencapai Puncak Changabang (6864 m).

1895
Percobaan pertama mendaki gunung berketinggian di atas 8000 meter, Nanga Parbat (8125 m), oleh AF Mummery. Orang Inggris yang sering disebut Bapak Pendakian Gunung Modern ini hilang pada ketinggian sekitar 6000 meter.

1899
Ekspedisi Belanda pembuat peta di Irian menemukan kebenaran laporan Yan Carstensz, yang dibuat hampir 3 abad sebelumnya. Maka namanya diabadikan di situ.

1902
Percobaan pertama mendaki K2, oleh ekspedisi dari Inggris.

1907
Ekspedisi di bawah Tom Longstaff mendaki Trisul (7120 m), puncak 7000-an yang pertama. Longstaff adalah orang pertama yang mencoba penggunaan tabung oksigen dalam pendakian.

1909
Ekspedisi Persatuan Ahli Burung dari Inggris (BPUE) memasuki rawa-rawa sebelah selatan kawasan Carstensz. Dalam 16 bulan mereka kehilangan 16 orang anggota mati dan 120 sakit.

1910
Karabiner buat pertama kali dipakai dalam pendakian gunung, diperkenalkan oleh pemanjat-pemanjat dari Munich, Jerman Barat, diilhami oleh penggunaannya dalam pasukan pemadam kebakaran.

1912
Eks anggota ekspedisi BPUE 1090, Dr.AFR Wallaston, kembali ke Irian bersama C.Bodden Kloss, dengan 224 kuli pengangkut barang dan serdadu. Tiga jiwa melayang.

1921
George L.Mallory dkk. berhasil sampai di North Col Everest dalam perjalanan penjajagan mereka dari sisi Tibet.

1922
Usaha pertama mendaki Everest berakhir pada ketinggian 8320 meter di punggungan timur laut.

1924
Mallory dan Irvine yang kembali mencoba Everest, hilang pada ketinggian sekitar 8400 meter. Rekannya, Edward Norton, mencapai 8570 meter, rekor waktu itu, sendirian dan tanpa bantuan tabung oksigen.

1931
Schmid bersaudara mencapai Puncak Matterhorn lewat dinding utara, sekaligus melahirkan demam North Wall Climbing. Peningkatan taraf hidup di Inggris dan Eropa daratan pada umumnya, menimbulkan perubahan pola penduduk kota melewatkan waktu luangnya, menyebabkan populernya panjat tebing.

1932
Grivel memperkenalkan cakar es (crampoon) model 12 gigi, yang karena efektifnya tetap disukai hingga kini.

1933
Comici dari Italia memanjat overhang dinding utara Cima Grande Lavredo di kawasan Dolomite, Alpen Timur, menandai aid climbing yang pertama. Sekitar tahun ini pula sol sepatu Vibram ditermukan oleh Vitale Bramini.

1936
Dr.A.H.Colijn, manajer umum perusahaan minyak Belanda dekat Sorong, dan geolog DrJ.J.Dozy, menemukan bijih tembaga di kawasan dinding timur Gletser Moriane, tak jauh dari kawasan Carstensz, Irian.

1937
Bill Murray mengubah tongkat pendaki yang panjang menjadi kapak es, menandai lahirnya panjat es modern.

1938
Dinding utara Eiger di Swiss akhirnya berhasil dipanjat, oleh tim gabungan Jerman Barat dan Austria, yang oleh Hitler diiming-imingi dengan medali emas olympiade. Dinding maut ini sebelumnya telah menelan cukup banyak korban, dan berlanjut hingga kini. .

1941
Ekspedisi Archbold ‘menemukan’ Lembah Baliem, kantung suku Dani dengan tingkat kebudayaan yang amat tinggi, di tengah belantara yang seolah tak berbatas dan tak tertembus. Irian kian jadi perhatian ilmuwan-ilmuwan dunia.

1949
Nepal membuka perbatasannya bagi orang luar.

1950
Tibet dicaplok Cina. Pendakian Himalaya dari sisi ini tak diperkenankan lagi. Maurice Herzog memimpin ekspedisi Perancis mendaki Annapurna (8091m), puncak 8000-an yang pertama, menandai awal 20 tahun Zaman Keemasan pendakian di Himalaya. Di Alpen, tali nilon mulai dipergunakan. Sebelumnya, tali serat tumbuhan hampir tak memiliki kelenturan, sehingga ada ‘hukum’ bahwa seorang leader tak boleh jatuh, sebab hampir pasti pinggangnya patah tersentak. Pakaian bulu angsa mulai membuat malam-malam di bivouac lebih nyaman.

1951
Don Whillan menemukan pasangannya, Joe Brown, duet pemanjat terkuat yang pemah dimiliki Inggris. Panjat bebas (free climbing) gaya Inggris menjadi tolok ukur dunia panjat tebing. Walter Bonatti dkk. menyelesaikan dinding timur Grand Capucin, awal aid climbing pada tebing yang masuk kategori big wall.
Bermula di Inggris, terjadi Revolusi Padas. Tebing batu gamping ternyata tak serapuh yang selama itu disangka. Tebing-tebing granit dan batuan beku lainnya mendapat saingan.

1952
Herman Buhl solo di dinding timur laut Piz Badile di Swiss, dalam waktu 4 1/2 jam. Inilah nenek moyang speed climbing. Rekor waktu pada rute tersebut, yang dibuat tahun 1937, 52 jam !

1953
Herman Buhl dkk. menggapai Puncak Nanga Parbat (8125 m), puncak 8000-an kedua yang didaki orang. Sir Edmund Hillary dari Selandia Baru dan Sherpa Tenzing Norgay yang tergabung dalam suatu ekspedisi Inggris, menjadi manusia-manusia pertama yang berdiri di puncak atap dunia, Everest.

1954
Ekspedisi Inggris sukses di Kangchenjunga, ekspedisi Perancis sukses di Makalu (8463 m). Di Alpen, Don Whillan dan Joe Brown mencatat dinding Barat Aiguille du Dru dalam 2 hari, rekor lagi.

1955
Walter Bonatti solo pilar barat daya du Dru 6 hari.

1956
Ekspedisi Jepang berhasil mendaki Manaslu (8163 m). Jepang segera menjadi salah satu negara besar dalam dunia pendakian di Himalaya.

1957
Herman Buhl dan tim Austria mencapai Puncak Broad Peak (8047 m), sekaligus mematok pendakian pertama gunung 8000-an dengan alpine tactic.

1958
Lapangan terbang perintis dibuka pada beberapa lokasi di Irian, membangkitkan semangat para pendaki gunung untuk menjajal Carstensz, sang perawan salju di khatulistiwa.

1960
Claudio Barbier dari Belgia solo ketiga dinding utara di Tre Cima Laverdo dalam 1 hari. Pertama kali speed climbing menggunakan teknik gabungan free dan aid climbing.
Helm mulai sering digunakan para pemanjat tebing.
Harness menjadi wajib, menyusul kematian seorang pemanjat Inggris di Dolomite. Harness pertama yang diproduksi massal dan dijual untuk umum terbuat dari webbing, merek Tankey.
Tebing 48 Citatah mulai digunakan sebagai ajang latihan bagi pasukan Angkatan Darat kita.

1961
Ekspedisi dari Selandia Baru coba mendaki Carstensz Pyramide tapi mengalami kegagalan sebab keterlambatan dukungan logistik lewat jembatan udara.

1962
Puncak Cerstensz Pyramide akhirnya berhasil digapai oteh tim Heinrich Heiner. Juga Puncak Eidenburg didekatnya, oleh ekspedisi yang dipimpin oleh Phillip Temple.
Awal pemakaian baut tebing di Alpen; Tebing pantai mulai diminati. Pemanjat Amerika Serikat mulai bicara di Alpen, diawali Hemmings dan Robbins yang menciptakan lintasan super sulit di dinding barat du Dru.

1963
Tim gabungan Inggris-AS memanjat dinding selatan Aiguille du Fou, hardest technical climbing di Alpen waktu ilu, dengan teknik-teknik aid climbing gaya AS. Kode etik dalam panjat tebing mulai banyak diperdebatkan di rumah-rumah minum. Pemanjatan solo pertama Eiger Nordwand, oleh Michel Darbellay, dalam satu hari.
Bonatti dan Zapelli menyantap mix climbing (ice dan rock) tersulit di Alpen, dinding utara Grand Pilier d’Angle di Mont Blanc. Seorang ahli gletser yang baru kembali dari Antartika berusaha mendaratkan pesawat terbangnya di di Puncak Jaya, dekat Carstensz. Untung angin kencang mengurungkan niatnya, sebab salju tebal di sana terlalu lunak sebagai landas pacu. Tapi buntutnya, dua pesawat DC 3 kandas di lereng utara dan selatannya, pada ketinggian sekitar 4300 meter.

1964
Ekspedisi Cina berhasil mendaki Shisha Pangma (8046 m)di Tibet, satu-satunya puncak 8000-an yang terletak diluar Nepal dan Pakistan (Karakoram). Beberapa pendaki Jepang serta 3 orang ABRI, Fred Athaboe, Sudarto dan Sugirin, yang tergabung dalam Ekspedisi Cendrawasih, berhasil mencapai Puncak Carstensz (4884 m) di Irian. Dua perkumpulan pendaki gunung tertua lahir, Mapala Ul di Jakarta dan Wanadri di Bandung. Tahun ini dianggap awal sejarah pendakian gunung di Indonesia.

1965
Seratus tahun pendakian pertama Matterhorn diperingati dengan peliputan pendakian Hornli dkk. Oleh BBC/TV sampai ke puncak. Untuk pertama kalinya pendakian gunung maupun panjat tebing menjadi olahraga yang juga dapat ‘ditonton’ orang banyak.
Robbins dan John Harlin dri AS bikin lintasan lurus di dinding barat du Dru, mendemonstrasikan keunggulan pemanjat AS dalam pemanjatan panjang dan berat. Pemerintah Nepal menutup pendakian Himalaya di wilayahnya.

1967
Revolusi bagi para pemanjat es. Chouinnard memperkenalkan kapak es berujung lengkung, dan McInnes menawarkan jenis Terodactyl. Lahirnya sekrup es berbentuk pipa meningkatkan standar pemanjatan ice climbing.
Penggunaan tali kernmantle dipelopori oleh Inggris.

1968
Nafas segar bagi para pendaki, sejumlah lapangan terbang milik misi Katolik dibuka (Ji Irian. Tapi dasar sial, hampir bersamaan dengan itu Pemerintah Rl tidak lagi mengeluarkan izin pendakian di kawasan Carstensz.

1969
Reinhold Messner keluar dari pertapaannya di tebing-tebing Alpen Timur, meluruk ke barat, menyikat dinding es raksasa tes Drotes dalam waktu 81/2 jam solo, membuyarkan rekor sebelumnya, 3 hari.
Pemanjat-pemanjat Jepang mulai membanjiri pasaran di Alpen, antara lain bikin lintasan baru di Eiger.
Sensus yang dilakukan British Mountaineering Club (BMC) mengatakan, ada 45.000 pemanjat dan 500.000 walkers, di Inggris saja.
Nomer perdana majalah ‘Mountain’ beredar, menjadi media pendaki gunung dan pemanjat tebing pertama yang beredar luas dalam bahasa Inggris, sehingga banyak mempengaruhi perkembangan lewat perdebatan dan opini.
Pemerintah Nepal membuka kembali wilayahnya bagi pendakian Himalaya, dengan beberapa peraturan baru dan membatasi pendakian pada puncak-puncak yang terdaftar dalam permitted peaks saja. Agen-agen trekking komersial tumbuh dan berjibun seperti kutu yak, menggelitik kelompok-kelompok kecil dari luar ‘main-main’ di Himalaya dengan mudah dan murah.
Soe Hok Gie dan ldhan Lubis gugur di Gunung Semeru, terkena gas beracun.

1970
Dinding Selatan Annapurna dirambah tim Inggris, menggunting pita pembukaan era pendakian jalur-jalur sulit di gunung-gunung besar. Tingkat kesulitan lintasan menjadi lebih penting dari pada sekedar mencapai puncak. Ini tak lepas dari kian canggihnya perlengkapan panjat es, kecepatan pemanjatan meningkat drastis.
Di Alpen artificial climbing tambah populer dan kaya teknik. Kurang lebih tahun ini pula lahir cabang panjat dinding. Tebing buatan yang pertama dikenal orang kemungkinan besar didirikan di Universitas Leeds,Inggris. Perancangnya Don Robinson, yang kemudian juga merancang dinding panjat di Acker’s Trust, Birmingham, dinding panjat pertama yang diklaim mampu menampung segala pegangan, pljakan dan gerakan panjat tebing, sekaligus menawarkan bentuk sculpture yang artistik.
Sejalan dengan itu, bentuk-bentuk latihan terpisah dalam panjat tebing mulai menggema. Salah seorang pelopornya ialah Pete Livesey, pemanjat yang juga pecinta speleologi dan olahraga kano, serta punya dasar di atletik sebagai pelari. Pete tahu benar pentingnya latihan spesifik bagi jenis-jenis olahraga tersebut. Dan dia mencoba menerapkan prinsip yang sama pada panjat tebing. Pelan tapi pasti, panjat tebing mulai dipandang lebih sebagai kegiatan atletis, ketimbang sekedar ‘hura-hura di tebing’. Tak lagi memadai semboyan ‘best training for climber is climbing’, apalagi hanya dengan memupuk kejantanan lewat gelas-gelas bir, seperti yang selama & dianut.

1971
Kawasan Carstensz kembali dibuka untuk pendakian, segera diserbu oleh ekspedisi-ekspedisi dari Australia, Jerman, AS, bahkan Hongkong. Tahun ini pula Mapala UI berhasil mencapai Puncak Jaya, antara lain oleh Herman O. Lantang dan Rudy Badil, orang-orang sipil Indonesia pertama.

1972
Untuk pertama kalinya panjat dinding masuk dalam jadwal olimpiade, yaitu didemonstrasikan dalam Olympiade Munich.

1974
Pasangan Reinhold Messner dan Peter Habeler mendaki Hidden Peak (8068 m) di Karakoram, 3 hari dengan Alpine push, kemudian memecahkan rekor kecepatan Eiger, 10 jam.

1975
Ekspedisi dari Jepang menjadi tim wanita pertama yang menjejakkan Puncak Everest. Sementara itu Cina mengirimkan tim pertamanya, dari punggungan timur laut. Perlengkapan panjat es kian lengkap, lalu ramalan cuaca kian akurat dengan intervensi komputer. Akibatnya, seolah tak ada lagi pelosok Alpen yang terpencil.
Namun, bercak-bercak kapur magnesium mulai terasa merisihkan tebing-tebing di Inggris dan Eropa daratan, kebanyakan dituduhkan sebagai ulah pemanjat-pemanjat ‘hijau’, yang mengobral magnesium pada lintasan-lintasan yang seharusnya bisa dilampaui tanpa bubuk itu.

1976
Harry Suliztiarto tak sanggup lagi menahan obsesinya, dengan tali nilon dia mulai latihan panjat memanjat di Citatah, dan dibelay oleh pembantu rumahnya. Patok pertama panjat tebing modern di Indonesia.

1977
Skygers Amateur Rock Climbing Group didirikan di Bandung oleh Harry Suliztiaito, Agus Resmonohadi, Heri Hermanu, Deddy Hikmat. Inilah awal tersebarnya kegiatan panjat tebing di Indonesia.
Ekspedisi Selandia Baru coba mendaki Everest tanpa bantuan sherpa. Mereka cuma sampai South Col, tapi mereka mereka seolah memukul gong yang gaungnya merantak ke mana-mana, ‘ekspedisi berdikari’. Yang pro mengganggapnya sebagai kejujuran yang wajib, yang kontra melecehkannya sebagai kesia-siaan yang konyol. Perdebatan tak selesai hingga kini.

1978
Messner & Habeler menggegerkan dunia kangouw Himalaya dengan pendakian Everest tanpa bantuan tabung oksigen. Tambah geger ketika Messner bersolo karier di Nanga PQrtied dalam waktu 12 hari. Pendakian solo ini oleh banyak pakar dianggap lebih penting daripada pendakian tanpa oksigennya.
Pemerintah Nepal menambahkan beberapa permitted peaks.

1979
Harry Suliztiarto memanjat atap Planetarium, Taman Ismail Marzuki.

1980
Tebing Parang untuk pertama kalinya oleh tim ITB, di bawah pimpinan Harry Sulisztiarto. Wanadri untuk pertamakalinya menyelenggarakan ekspedisi ke Carstensz di Pegunungan Jayawijaya. Skygers menyelenggarakan sekolah panjat tebing untuk pertama kalinya. Sampai kini belum ada lagi kelompok yang membuat pendidikan panjat tebing untuk umum seperti ini.

Pemerintah Nepal membuka kesempatan pendakian musim dingin, di samping musim semi dan musim gugur. Kian banyak kaki meratakan jalan-jalan setapak dipelbagai pelosok Himalaya, kikan tinggi sampah menumpuk di sana-sini. Sebagai gantinya, konon mata uang asing makin deras mengalir ke sana. Tapi siapa yang tambah kaya?
1981
Dua ekspedisi Indonesia sekaligus di dinding Selatan Carstensz, Mapala Ul dan ITB. Salah seorang anggota tim Mapala Ul, Hartono Basuki, gugur di sini. Jayagiri dari Bandung mengirimkan Danardana mengikuti sekolah pendaki gunung di Glenmore Lodge, Skotlandia, dilanjutkan pendakian Matterhorn di Swiss.

1982
Jayagiri kembali mengirimkan orang, Irwanto, ke sekolah pendakian di ISM, Swiss, dilanjulkan ekspedisi 4 orang ke Mont Blanc di Perancis, dan Matterhorn serta Monte Rosa di Swiss.
Ahmad dari kelompok Gideon Bandung tewas terjatuh di Tebing 48 Citatah, korban pertama panjat tebing di Indonesia.

1984
UGM (Mapagama) mengirimkan Tim Ekspedisi Gajah Mada ke Irian Jaya. Tim panjatnya berhasil mencapai puncak Carstensz Pyramide melalui jalur normal.
Tebing Lingga di Trenggalek, Jawa Timur, serta tebing pantai Uluwatu di Bali, berhasil dipanjat oleh kelompok Skygers bersama GAP (Gabungan Anak Petualang) dari Surabaya.

1985
Tebing Serelo di Lahat, Sumatra Selatan, berhasil dipanjat oleh tim yang menamakan dirinya Ekspedisi Anak Nakal. Ekspedisi Mapala Ul gagal mencapai Puncak Chulu West (6584 m) di Himalaya, Nepal. Ekspedisi Jayagiri gagal memanjat Eiger Nordwand.

1986
Kelompok gabungan Exclusive berhasil memanjat Tebing Bambapuang di selatan Toraja, Sulawesi Selatan.
Ketompok UKL (Unit Kenal Lingkungan) Univeritas Pajajaran Bandung memanjat tebing Gunung Lanang di Jawa Timur.
Pemanjat-pemanjat Jayagiri Bandung merampungkan Dinding Ponot di air terjun Sigura-gura, Sumatera Utara.
Ekspedisi Jayagiri mengulang pemanjatan Eiger, berthasil, menciptakan lintasan baru. Mapala Ul mengirimkan ekspedisi ke Puncak Kilimanjaro (5895 m) di Afrika antara lain Don Hasman (Wartawan Mutiara).
Kompetisi panjat tebing pertama di dunia diselenggarakan di Uni Soviet, di tebing alam, dan sempat ditayangkan juga oteh TVRI.

1987
Empat Anggota Ekspedisi Aranyacala Universitas Trisakti tewas diserang Gerombolan Pengacau Irian dalam perjalanan menuju Jayawaijaya.
Ekspedisi Wanadri menyelesaikan pemanjatan Tebing Batu Unta di Kalimantan Barat. Kelompok Trupala memanjat tebing Bukit Gajah di Jawa Tengah. Sepikul di Jawa Timur disantap Skygers.
Beberapa ekspedisi dan pendaki Indonesia dikirimkan keluar negeri. Mapala Ul ke Puncak Chimborazo (6267 m)dan Cayambe (gagal) di Pegunungan Andes, Amerika Selatan.
Ekspedisi Wanita Indonesia Mendaki Himalaya ke lmja Tse, Himalaya, hampir bersamaan dengan dua anggota Ekspedisi Jayagiri Saddle Marathon yang sedianya berambisi memanggul sepeda ke puncak namun terhadang birokrasi Nepal. Di Afrika, ekspedisi sepeda ini berhasil mencapal puncak tertingginya, Kilimanjaro (5895 m) dan Mount Kenya (5199 m, tanpa sepeda).
Ekspedisi Wanadri gagal mencapai Puncak Vasuki Parbat (6792 m) di Garhwal Himalaya, India.
Lomba panjat tebing pertama di Indonesia dilaksanakan di tebing pantai Jimbaran di Ball.

1988
Dinding panjat buat pertama kali diperkenalkan di Indonesia, dibawa oleh 4 atlet pemanjat Prancis yang diundang atas kerjasama Kantor Menpora dengan Kedubes Perancis di Jakarta. Mereka juga sempat memberikan ilmu lewat kursus singkat kepada pemanjat-pemanjat kita. Bersamaan, lahir Federasi Panjat Gunung & Tebing Indonesia, diketuai Harry Suliztiarto.
Untuk pertama kalinya disusun rangkaian kejuaraan untuk memperebutkan Piala Dunia Panjat Dinding yang direstui dan diawasi langsung oleh UIAA (badan Internasional yang membawahi federasi-federasi panjat tebing dan pendaki gunung), diawali dengan kejuaraan di Snowbird, Utah, AS.
Ekspedisi panjat tebing pertama yang dilakukan sepenuhnya oleh wanita, Ekspedisi Putri Parang Aranyacala, Tower III. Sedangkan kelompok putranya memanjat Tebing Gunung Kembar di Citeureup, Bogor.
Ekspedisi UKL Unpad Bandung di Batu Unta, Kalbar, kehilangan satu anggotanya, Yanto Martogi Sitanggang jatuh bebas. Speed climbing pertama di Indonesia dilakukan oleh Sandy & Jati, di dinding utara Parang, 3 jam. Sekaligus merupakan pemanjatan big wall pertama tanpa menggunakan alat pengaman sama sekali, keduanya hanya dihubungkan dengan tali.
Lomba panjat ‘tebing buatan’ pertama dilakukan di Bandung, mengambil dinding gardu listrik.
Ekspedisi Wanadri berhasil menempatkan 3 pendakinya di Puncak Pumori (7145 m) di Himalaya, Nepal, disusul pasangan Hendricus Mutter dan Vera dari Jayagiri mendaki Imja Tse (6189 m), tanpa bantuan sherpa.
Lalu di Alpen, Ekspedisi Jayagiri Speed Climbing gagal memenuhi target waktu 2 hari pemanjatan dinding utara Eiger, mulur menjadi 5 hari. Sedangkan ekspedisi dari Pataga Jakarta berhasil menciptakan lintasan baru di dinding yang sama.
Di Yosemite, AS, Sandy Febyanto dan Jati Pranoto dari Jayagiri memanjat Tebing Half Dome (gagal memecahkan retor John Bachar & Peter Croft 4,5 jam) dan Tebing El Capitan (gagal memecahkan rekor 10,5 jam).

1989
Awal tahun dunia panjat tebing Indonesia merunduk dilanda musibah, gugurnya salah satu pemanjat terbaik Indonesia, Sandy Febyanto, jatuh di Tebing Pawon, Citatah. Tapi tak lama, semangat almarhum seolah justru menyebar ke segala penjuru, memacu pencetakan prestasi panjat tebing di Bumi Pertiwi ini.
Tim Panjat Tebing Yogyakrta/TPTY melakukan ekspedisi ke Dinding Utara Carstensz tetapi gagal mencapai puncak secara direct, namun jalur normal Carstensz berhasil dipanjat sebelumnya.
Kembali kawasan Citeureup dirambah anak Aranyacala, kali ini Tebing Rungking.
Arek-arek Young Pioneer dari Malang memanjat tebing Gajah Mungkur di seputaran dalam kawah Gunung Kelud. Kemudian tim Jayagiri dalam persiapannya ke Lhotse Shar di Nepal, mematok target memanjati semua pucuk-pucuk tebing sekeliling kawah Kelud tadi, tapi tak berhasil. Ekspedisi Lhotse Shar itu sendiri batal berangkat.
Tebing Uluwatu dipanjat ekspedisi putri yang kedua, dari Mahitala Unpar.
Kelompok MEGA Universitas Terumanegara melakukan Ekspedisi Marathon Panjat Tebing, beruntun di tebing-tebing Citatah, Parang, Gajah Mungkur, dan berakhir di Uluwatu, dalam waktu hampir sebulan, marathon panjat tebing pertama di Indonesia. Ekspedisi Putri Lipstick Aranyacala dia Bambapuang, tapi musibah menimpa sebelum puncak tergapai. Ali Irfan Batubara, fotografer tim, tewas tergelincir dari ketinggian.
Tahun ini tercatat tak kurang dari sepuluh kejuaraan panjat dinding diselenggarakan di Indonesia. Beberapa yang besar antara lain di Universitas Parahyangan Bandung, Universitas Trisakti Jakarta, ISTN Jakarta, di Markas Kopassus Grup I Serang, dua kali oleh Trupala SMA-6 (di Balai Sidang dan Ancol), lalu SMA 70 Bulungan Jakarta, kelompok KAPA FT Ul, Geologi ITB.
Mapala Ul bikin 2 ekspedisi, Mount Cook (3764 m) di Selandia Baru dan Puncak McKinley (6149 m) di Alaska. Empat anggota Wanadri mengikuti kursus pendakian gunung es di Rainier Mountaineering Institute di AS, dilanjutkan dengan bergabung dengan ekspedisi AS ke Kangchenjunga di Himalaya.
Di Alpen, Ekspedisi Wanita Alpen Indonesia berhasil pula merampungkan misinya, mendaki 5 puncak tertinggi di 5 negara Eropa, Mont Blanc (4807m, Perancis), Grand Paradiso (4601 m, Italia), Marts Rosa (4634 m, Swiss), Grossgiockner (3978 m, Austria) dan Zugsptee (2964 m, Jerman Barat).
Akhir tahun ini ditutup dengan gebrakan Budi Cahyono melakukan pemanjatan solo di Tower III Tebing Parang. Artificial solo climbing pada big wall yang pertama di Indonesia.

1991
Aryati menjadi wanita Asia pertama yang berhasil menjejakkan kakinya di Puncak Annapurna IV, Himalaya, pada Ekspedisi Annapurna Putri Patria Indonesia.
Tim Srikandi Tim Panjat Tebing Yogyakarta (6 orang) membuat jalur di Bukit Tanggul, Tulung Agung, Jawa Timur.

1992
Dunia petualangan Indonesia kembali berduka karena kehilangan dua orang terbaiknya, Norman Edwin dan Didiek Syamsu, anggota Mapala UI tewas di terjang badai di Gunung Aconcagua, Argentina.
Ekspedisi Pemanjat Putri Indonesia menjejakkan kakinya di Puncak Tebing Cima Ovest, Tre Cime, Italia.
Ekspedisi Putri Khatulistiwa Tim Panjat Tebing Yogyakarta memanjat dinding utara Bukit Kelam, Sintang, Kalimantan Barat.

1996
Clara Sumarwati membuat kontroversi dalam pendakiannya di Everest, puncak tertinggi di Pegunungan Himalaya pada tanggal 26 September 1996. Banyak pihak di Indonesia yang meragukan bahwa kedua kakinya telah menjejak puncak tertinggi di dunia itu. Tetapi berdasarkan data dari Adventure Stats.com pada bulan Januari 2002 nama Clara Sumarwati telah tercatat sebagai pendaki Everest ke 836.

1997

Pratu Asmujiono menyusul Clara menjejakkan kakinya di Puncak Everest pada tanggal 26 April. Menurut catatan Adventure Stats.com, ia merupakan orang yang ke 851. Asmujiono berangkat bersama tim Ekpedisi Everest Indonesia yang merupakan gabungan anggota Kopassus dan pendaki sipil lainnya.
Macam-macam Climbing
Climbing terbagi 5 macam yaitu
1) Bouldering
Pemanjatan tanpa menggunakan alat khusus dengan ketinggian maksimal 5 meter. Pemanjatan ini dilakukan sebagai pemanasan untuk pemanjatan pada medan yang lebh tinggi.
2)Aid Climbing / Artifical Climbing (Direct Aid Climbing)
Pemanjatan tebing ini dilakukan dengan menggunakan alat yang selengkap-lengkapnya
3) Bigwall Climbing (Indireck Aid Climbing)
Pemanjatan dengan menggunakan alat atau tidak dengan maksimal ketinggian 5 meter.
4) Free Climbing
Pemanjatan dengan menggunakan alat pengaman seadanya.
5) Free Soloing Pemanjatan ini biasanya dilakukan oleh master-master climbing karena memerlukan pengetahuan tentang climbing lebih jauh dan pemanjatan ini dilakukan tanpa pengaman sama sekali pada tebing-tebing yang tinggi

Latihan Fisik
Seorang climber biasanya melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum melakukan pemanjatan. Latihan fisik yang biasanya dilakukan diantaranya:
1) Push up
(min 100x dalam satu waktu), kegunaannya yaitu untuk melatih jari agar lebih kuat dalam memegang point.
2)Full up (min 15x dalam satu waktu), kegunaannya yaitu untuk melatih otot tangan .
3)Sit up (min 75x dalam satu waktu),
kegunaannya yaitu untuk melatih otot perut.
4) Lari kegunaanya untuk melatih kaki agar tidak kram saat melakukan pemanjatan
5) Jumping jack.

Peralatan Climbing
1) TaliTali dibagi 2 macam :
Tali serat alam (tali dadung) dan
tali serat sintetis

Tali serat sintetis menjadi dibagi 2 yaitu
a. Tali Hau serlaid (terbuat dari nilon)
b. Tali Kern mantel, tali ini dibagi 2 bagian yaitu bagian mantel biasanya bagian ini terbuat dari kain khusus dan bagian inti yang umumnya bagian ini terbuat dari serabut-serabut nilon.

Tali kern mantel ada 3 jenis yaitu:
a. Dinamis, tali ini lentur dengan daya regang sekitar 30 % biasa digunakan untuk climbimg
b. Statis, tali ini kurang lentur dan daya regang sekitar 15% biasa digunakan untuk rappelling.
c. Semi, daya regang antara dinamis dan statis dapat digunakan untuk climbing maupun rappelling.

Cara perawatan tali
1. Usahakan tali jangan terlalu banyak terkena sinar matahari
2. Jaga tali jangan sampai tergesek benda tajam
3. Cuci tali kemudian keringkan di tempat yang tidak terlalu panas
4. Bila sudah kering gosok tali dengan menggunakan lilin

Hal yang dapat merusak tali
1.Tergesek benda tajam
2.Terlalu banyak terkena sinar matahari
3.Pemakaian yang tidak selayaknya, missal:tali dinamis dipakai untuk rappeling

2) Carabiner
Carabiner adalah pengaman pemanjat berupa cincin kail yang meyambungkan raner dengan badan climber yang dipasang pada harness.

Bahan-bahan carabiner:
1. Besi Baja
2. Campuran alumunium

Jenis pinti carabiner:
1.Memakai kunci (screw gate,), carabiner jenis ini lebih aman tapi sulit untuk dipasang atau dilepas
2.Tanpa kunci, carabiner ini lebih mudah untuk dipasang dan dilepas tapi keamanannya tidak seperti carabiner screw gate.
3) HarnesYaitu pengaman yang dipakai oleh climber
Jenisnya yaitu:
-sit harness
-full boby (body harness)
4) Slink yaitu tali penggabung carabiner
Slink ada 2 macam yaitu:
a slink pita dapat digunakan untuk menyambung carabiner
b.slink prusik
5) Raner
Raner yaitu gabungan antara carabiner dan slink
6)Sepatu Panjat
Sepatu panjat biasanya terbuat dari karet mentah, bagian depan dari sepatu panjat ini lebih keras agar kaki climber tidak sakit.
7) Webing
Webing biasanya digunakan untuk pengaman badan climber pengganti harness yang umumnya terbuat dari nilon.
Kapasitas menahannya sekitar 4000 pon dan kekuatan menahannya tergantung dari simpulnya.
8) Piton, biasanya digunakan pada saat memanjat tebing alam fungsinya sebagai pengaman pemanjatan pengganti raner yang digunakan pada bongkahan-bongkahan batu.
9) Cok
Cok bermacam-macam bentuknya, diantaranya bentuk persegi empat dan persegi enam. Bentuk segi empat panjangnya dari ½ cm-1 ½ cm dipasang pada bongkahan-bongkahan tebing, segienam ukuran panjangnya 2cm-5cm. Tali cok terbuat dari baja. Keuntungan menggunakan cok sebagai raner pada bongkahan-bongkahan batu ditebing adalah dapat dilepas kembali dengan menggunakan alat pembukanya.
10) Figure of eight Digunakan pada biley/ rappelin
11) Glops
Sarung tangan yang biasa dipakai oleh biley/ rappeling untuk menghindari gesekan langsung ke tali.
12) Helmet
Helmet digunakan sebagai pelindung kepala climber
13)Chock Bag
Digunakan sebagai pengemas chock(magnesium) yang fungsinya untuk tangan dan kaki agar tidak licin ssat memanjat.
14) Stik Plan
Digunakan sebagai duscander untuk menuruni tebing umumnya terbuat dari alumunium
15) Rock Bandering
Pada zaman dahulu sering digunakan untuk mengemas peralatan panjat, tapi sekarang sudah tidak dipakai karena telah ditemukan harness untuk membawa peralatan panjat.
16)Ascander
Ascander digunakan untuk naik diudara(bukan pada tebing) dapat juga digunakan untuk menaiki tebing yang posisinya vertical.
17)Discander
Discander digunakan untuk turun dengan menggunakan tali bukan pada tebing.
18) Pulley
Pulley digunakan untuk mengangkat peralatan dari bawah kepuncak tebing, bentuknya seperti katrol kecil dan terbuat dari campuran beton dan alumunium.

TEKNIK PEMANJATAN
A. Kategori pemanjatan berdasarkan kondisi permukaan tebing
Face climbing
Fristion Climbing
Fissure Climbing

B. Tumpuan
Tumpuan tangan
Tumpuan kaki

C. Gerakan
1. pemilihan jalur
2. keseimbangan dan koordinasi
3. penyesuaian tubuh terhadap tumpuan
4. penghematan energi dan istirahat
5. Traversing
6. janning, crack climbing, cinney
7. mantlehelp
8. ‘ v ‘ dan operhang
9. climbing down 
Welcome to My Blog

Popular Post

- Copyright © Galeri Olahraga -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -